Sabtu, 26 Juni 2010

DINAMIKA LEMBAGA

Dinamika Lembaga
RAT PUSKOPSYAH JATENG



Eksistensi dari pusat perkoperasian syariah di Jawa Tengah yang tergabung dalan Puskopsyah Jateng semakin menunjukkan kepiawaiannya dalam membangun jaringan bisnisnya. Dibuktikan dengan kemarin pada tanggal 17 April 2010 bertempat di ruang pertemuan masjid Agung Semarang Jateng yang masih dalam rangkaian acara Rapat Anggota Tahunan Puskopsyah Jateng, juga di sisipi presentasi dari Absindo yang mengeluarkan program APEX BMT (“BI-nya” BMT) yang akan menggandeng Puskopsyah-Puskopsyah tingkat propinsi untuk di jadikan “cabang” dari Program APEX BMT.
Program APEX BMT yang berfungsi sebagai; SRO, LPS, Likuiditas, Clearing House, Payment System, Wholeseller, Lingkage Program, Biro Kredit, ICT, Rating Systems, Jasa Manajement, Supervisi. Fungsi APEX yang sudah cukup kumplit ini pastinya dapat meningkatkan bergaining power dari anggota (BMT) yang tergabung didalamnya, dan tentunya semua itu akan lebih dapat dinikmati semua anggota BMT di masyarakat.
Puskopsyah Jateng sebagai koperasi sekunder yang anggota-anggotanya adalah BMT-BMT yaitu koperasi primer tentunya arah kebijakan dari Puskopsyah Jateng lebih banyak untuk berfikir bagaimana para anggota yang tergabung didalamnya memiliki jaringan bisnis dan kekuatan posisi tawar yang tinggi, dari pada berfikir untuk membesarkan Puskopsyah Jateng secara pribadi lembaga, karena yang menjadi tolok ukur kesuksesannya bukan terletak pada seberapa besar aset dan SHU yang dihasilkan oleh Puskopsyah Jateng tetapi terletak pada seberapa hebat dalam melakukan loby-loby bisnis dan pengembangan program yang akan dinikmati oleh para anggota-anggotanya yaitu BMT-BMT.
BMT Al Huda sebagai anggota dari Puskopsyah Jateng juga menaruh harapan besar kepada Puskopsyah Jateng untuk terus berjuang menunjukan eksistensinya di jagat perBMTan/koperasi syariah nasional dalam membangun Institusional building anggota-anggotanya dan BMT-BMT yang menjadi anggotanya akan berjuang mewujudkan visi jihad ekonomi syariah di masyarakat karena yang bersentuhan dengan anggota dan masyarakat.(eko)

BAITUL MAAL PADA BMT



Baitul Maal wat Tamwil yang biasa di kenal dengan singkatan BMT, dewasa ini perkembangannya cukup banyak dirasakan oleh masyarakat. Tak sedikit pula BMT yang pada awal pendiriannya hanya bermodalkan ratusan ribu dan ghirah yang kuat saja, kini telah memiliki asset yang cukup fantastik di angka puluhan milyard bahkan ratusan milyard.
Dewasa ini BMT yang merupakan perpaduan lembaga yang bergerak di bidang sosial (baitul maal) dan lembaga yang bergerak di bidang profit oriented (baitutamwil) perkembangannya lebih banyak terfokus pada sisi profit oriented sehingga tidak sedikit BMT yang telah memiliki asset puluhan milyar namun lembaga sosialnya (baitul maal) tidak tertangani dengan baik atau bahkan tidak ada.
Hal ini lah yang memicu gagasan dari para tokoh perBMTan nasional untuk kita menghidupkan baitul maal sebagai lembaga sosial dalam corporate BMT. Secara visi historis, BMT pun di bangun dengan visi yang sangat luhur yaitu lembaga yang dapat membantu masyarakat bawah menjadi masyarakat yang mampu dan sebagai lembaga mediator antara yang kaya dan yang miskin dengan jargon dasarnya dari firman Allah surat Al Hasyr(59):7.



Institutional building baitul maal pada BMT saat ini memang sangat diperlukan agar visi awal BMT itu sendiri tidak hilang. Membantu rakyat kecil yang kekurangan, menyekolahkan anak yang tidak mampu, membekali yang kurang mampu dengan keterampilan sebagai bekal hidup, berdakwah dan mengajak masyarakat untuk banyak mendekatkan diri pada sang Khalik, dan sederet kegiatan sosial lain yang kesemuanya tidak dapat kita lepaskan dari BMT.
Harus kita sadari tidak hanya karena himbauan dan gagasan yang muncul dari para tokoh BMT nasional namun karena ini merupakan tanggung jawab kita sebagai seorang muslim untuk dapat membantu mereka yang kekurangan dengan harapan bahwa umat Islam dapat kuat dari segi akidah maupun ekonomi. Pelatihan-pelatihan pembangunan baitul maal yang baru-baru ini banyak digelar cukup banyak memberikan manfaat pada BMT dan pengelola baitul maal khususnya.
Bapak tokoh pembaharuan dan CEO social entrepreneurship bapak Erie Sudewo pun di undang pada pelatihan yang bertajuk “menumbuhkan baitul maal pada BMT”. Beliau menyampaikan sebuah visi social yang sangat luar biasa untuk dapat kita terjamahkan bersama. Greget untuk menumbuhkan baitul maal betul-betul kita rasakan, dan tentunya ini membawa angin segar yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat umum, paling tidak di lingkungan BMT itu sendiri. (eko dr berbagai sumber)

BANTUAN KEMANUSIAAN KORBAN BENCANA



Lagi-lagi kepekaan kita terhadap sesama kembali diuji, pak Selamet yang biasa akarab di panggil oleh masyarakat di sekitarnya pak Mamek, kakek berperawakan kurus jangkung berkulit lebam ini bercerita tentang kisah hidupnya yang sedang banyak diuji dengan berbagai bencana yang melanda.
Pak Mamek memang sudah tidak muda lagi, namun semangat untuk terus berkreasi tidak pernah surut, namun diusianya yang senja ini fisiknya sudah tidak mendukung lagi. Pak Mamek menderita penyakit mata yang biasa di sebut katarak, sehingga penglihatan Pak Mamek sudah tidak normal lagi.
Pak Mamek muda berprofesi sebagai tukang bangunan, dari hasil keringatnya beliau membangun istana keluarga berupa rumah sangat sederhana di bantaran sungai Semagung, karena hasil keringatnya baru mampu membeli tanah yang relatif murah disana, sedikit demi sedikit rumah papan beratab genteng jawa (baca:bukan genteng pres) itu berdiri dan dihuni oleh istri dan ketiga anak pak Mamek.
Kehidupan keluarga sederhana mulai dibangun di rumah kecil itu, namun Allah berkehendak lain ujian demi ujian harus pak Mamek hadapi bersama keluarganya, usia pak Mamek yang semakin hari semakin menua itu mulai diserang penyakit mata (katarak), praktis keadaan ekonomi keluarga gonjang-ganjing karena pak Mamek merupakan tulang punggung keluarga sementara istrinya hanya bekerja sebagai PRT (pembantu rumah tangga) yang berpenghasilan tak lebih dari Rp. 7.000,- per hari kala itu.
Sebuah keluarga yang memiliki anak tiga hanya berpenghasilan Rp. 7.000,- per hari secara matematika untuk makan saja tidak cukup. Disaat kondisi ekonomi keluarga yang semacam itu, Allah memberikan karunia-Nya kepada pak Mamek yang berupa keahlian untuk memijat, sehingga banyak dari tetangga yang menggunakan jasa pak Mamek untuk memijat. Walaupun demikian pak Mamek tetap saja hanya mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai lulus SMP saja.
Tidak selesai ujian yang diberikan Allah dengan penyakit mata dan kesulitan ekonomi, istana sangat sederhana yang dibangun dari keringatnya sewaktu menjadi buruh bangunan pun hancur berantakan ketika hujan lebat mengguyur kota Wonosobo yang membuat air sungai Semagung meluap dan mengenai rumah pak Mamek. Hampir seluruh bangunan rumah tersapu oleh derasnya air sungai yang meluap, seluruh anggota keluarga menangis dan memohon ampun kepada Allah dan berdoa kepada Allah untuk dapat dengan tegar menghadapi berbagai cobaan yang dialami.
Terpaksa pak Mamek dan keluarga harus mengungsi sementara waktu ketempat saudara dan tetangga, melihat musibah yang dihadapi keluarga pak Mamek, dan melihat kondisi tempat tinggal pak Mamek yang sangat rawan banjir ketika musim hujan tiba, maka warga menyarankan pak Mamek untuk pindah dari tempat tersebut.
Lagi-lagi pak Mamek harus berfikir keras dan diuji kesabarannya, beliau lantas berhitung dan bertanya-tanya pada diri sendiri bagaimana untuk dapat menyelesaikan persoalan ini, karena beliau tahu kalau harga tanah miliknya tidak seberapa dan tak mungkin kalau dijual dapat untuk membeli tanah lagi yang lebih aman kondisinya.
Subhanallah ternyata Allah menjawabnya dengan mengetuk hati para tetangga dan kerabat yang mengetahui kesulitan pak Mamek dan memberikan bantuannya. Akhirnya tanah pak Mamek di bantaran sungai Semagung dijual karena tanah tersebut tidak cocok untuk rumah paling cocok hanya untuk kolam ikan, dan dengan bantuan warga pak Mamek membeli tanah dan membangun rumah sederhana di pinggiran dusun Kenteng Wonosobo, yang untuk sementara waktu dianggap cukup aman untuk ditinggali bersama keluarganya.
Namun lagi-lagi Allah memang akan selalu menguji hambanya untuk menaikan derajatnya, rumah pak Mamek yang baru pun yang dianggap sudah cukup aman tak luput dari longsor yang membuat bagian belakang rumah berantakan saat hujan turun dengan lebatnya.
Mendengar berita tersebut Lazis Al Huda segera melihat kondisi bencana yang terjadi, dan segera memberikan bantuan untuk renovasi rumah dan bantuan pengobatan penyakit mata yang di derita pak Mamek yang bekerjasama dengan aparat pemerintahan kampung Kenteng. Mungkin bantuan yang diberikan tidak dapat 100% membebaskan pak Mamek dan keluarga dari kesulitan, namun harapannya dapat lebih meringankan penderitaan pak Mamek dan keluarga. Hanya satu kalimat yang dapat kami ucapkan kepada pak Mamek “bersabarlah pak, karena Allah mencintai orang-orang yang sabar dan terus bertawakal kepada Allah karena Allah tidak akan memberikan ujian kepada hamba-Nya sementara hamba-Nya tak dapat melaluinya, jalani saja pak ketika pak Mamek lulus ujian ini Allah akan menaikkan derajat kita, amin”. (eko)

RUPIAH DERMAWAN YANG MENYELAMATKAN



Lazis BMT Al Huda sebagai lembaga amil zakat infak dan shodakoh yang secara institusi dibawah KJKS BMT Al Huda ini, komitmen akan kepedulian terhadap kaum yang lemah dan tertindas tak pernah lekang dimakan waktu. Sampai detik ini, mengajak, menghimbau dan memberi contoh untuk kita senantiasa memiliki kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang lemah pun terus digalakan.
Melalui berbagai media termasuk buletin ini, melalui berbagai aksi sosial yang digalakkan, tak ketinggalan melalui kotak-kotak infak yang disebar oleh Lazis BMT Al Huda di toko-toko, warung, maupun fasilitas-fasilitas umum lainnya, dengan harapan apa? Tak lain adalah untuk mengetuk hati para dermawan sekalian sehingga dapat mengulurkan rupiahnya guna membantu saudara-saudara kita yang lemah ekonomi dan sosial.
Allah dalam firmannya mengajak kita untuk berdagang dan setiap harta dari orang-orang mukmin (orang yang mau menginfakan hartanya di jalan Allah) Allah akan membelinya (menggantinya) dengan Surga. (Qs. At Taubah:111)
 •         •                                 
“Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.”

Subhanallah, janji Allah kepada kita yang mau berdagang dengannya atau kalau ditafsirkan adalah mengeluarkan harta kita untuk berjuang di jalan Allah, karena sesungguhnya perdagangan yang tidak pernah merugi adalah berdagang dengan Allah. Dalam ayat yang lain kita juga di motivasi oleh Allah untuk suka menjadi dermawan, lagi-lagi Allah juga menjanjikan akan melipat gandakan harta kita yang kita keluarkan untuk berjuang di jalan Allah. (Qs. Al Baqarah:261)
•                          
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

[166] pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.

Allah SWT sudah memerintahkan kita dan memotivasi kita untuk senantiasa banyak berjuang di jalan-Nya baik lewat fisik kita, akal pikiran kita dan tentunya harta kita. Banyak ayat-ayat lain selain kedua ayat diatas yang seharusnya kita sebagai orang yang beriman dapat samikna wa athokna.
Lazis BMT Al Huda dengan dasar perintah Allah melalui firman-Nya (Qs. At Taubah:103)
          •        
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”

[658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda
[659] Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

Lazis BMT Al Huda dengan tekat kuat maju kedepan untuk memberantas kekufuran, kebodohan dan kemiskinan, mengeluarkan program-programnya dan berharap dukungan dari para dermawan sekalian.
Kemudahan untuk menyalurkan rupiah dari para dermawan sekalian cukuplah mudah, kantor cabang BMT Al Huda yang ada, melalui kotak infak yang tersebar, dan layanan jemput pun sangat siap melayani bapak ibu dermawan sekalian.
Salah satu program fundrising Lazis BMT Al Huda adalah melalui penyebaran kotak infak ke tempat-tempat umum, dengan harapan para dermawan dapat lebih mudah untuk menyalurkan donasinya di setiap kesempatan.
Banyak suka-duka yang dihadapi dari program ini ketika giliran membuka kotak, mulai dari kotak yang dijadikan sarang kecoa, adanya uang mainan (palsu) yang masuk di kotak, dan bahkan lembaran uang kertas yang hanya separo (sobek hilang 50%). Namun ketika membuka kotak yang berisi penuh merupakan kepuasan tersendiri karena tidak jarang ketika kami membuka kotak pagi hari sorenya sudah langsung kita salurkan karena sudah ditunggu mereka yang sangat membutuhkan.
Suka-duka yang demikian kita lalui dengan enjoy, tiap koin kita tata dan dapat dimanfaatkan saudara kita yang kekurangan, sungguh luar biasa kebahagiaan yang terpancar dari wajah-wajah mereka yang menerima yang membuat kita semakin bersemangat lagi untuk dapat lebih memberikan sesuatu untuk mereka.(eko)

MEMBANGUN KARAKTER UMAT
MELALUI PENGAJIAN




Dusun Gedhekan desa Tlogojati, yang terletak di lereng gunung Kembang anak dari gunung Sindoro berada di ketinggian + 800 m dpl ini masih berada di wilayah kecamatan Wonosobo. Masyarakat Gedhekan mayoritas berprofesi sebagai petani cabai, sebagai tanaman pengganti tembakau karena sebelumnya mereka sebagian besar petani tembakau. Setelah harga tembakau tak menentu dan petani banyak yang di permainkan oleh para tengkulak, akhirnya mereka beralih untuk menanam cabai.
Dalam kehidupan sosial masyarakat Gedhekan yang berjumlah + 180 kepala keluarga dan mayoritas muslim ini hidup berdampingan dengan cukup rukun, namun ketika kita tengok dari segi kehidupan Ibadah masih sangat membutuhkan sentuhan dakwah. Walaupun mayoritas penduduknya muslim namun masih banyak warga yang belum menjalankan tuntunan syariah Islam dengan benar dan baik.
Sebagai wujud keprihatinan Lazis BMT Al Huda untuk memberikan pengajaran dan membangun karakter umat Islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan Sunah kami menyelenggarakan kajian rutin seminggu sekali yang diampu oleh Ust. Muhtarom dari Garung Reco Kertek Wonosobo.
Kajian Al Quran yang awalnya di ikuti oleh 11 orang yang merupakan kelompok pengajian yang di bentuk oleh Lazis BMT Al Huda ini pada perkembangannya dalam kurun waktu kurang dari enam bulan sudah menyedot warga bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun turut andil untuk mengkaji tuntunan dari Allah. Dari jama’ah yang mengikuti pengajian memang sudah mulai menunjukan perubahan dalam pemahaman mengenai syariah Islam yang benar dalam beribadah maupun kehidupan sosialnya.
Semoga seiring perkembangan waktu, kajian seperti ini dapat terus istiqomah berjalan dan seluruh warga masyarakat Gedhekan dapat mengikuti kajian tersebut yang akhirnya dapat menjalankan Islam secara benar dan kaffah, amin. Program kajian di desa-desa yang dibangun Lazis BMT Al Huda ini diharapkan selain dari para santrinya dapat menjalankan Islam dengan kaffah juga dari para santri tersebut dapat mendakwahkan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat umum sehingga harapan bahwa Islam menjadi rahmat bagi sekalian alam dapat terealisasi secara nyata.
Masih ada banyak sekali daerah-daerah lain seperti Gedhekan ini, atau bahkan lebih parah lagi dari itu, yang sebagian dari mereka biasanya lemah ekonominya yang akhirnya menjadi lemah akidahnya. Mereka sangat membutuhkan sekali sentuhan dakwah, mereka adalah tanggung jawab kita, jangan salahkan mereka ketika mereka lapar dan satu bungkus mie instan membuat akidah mereka harus tergadai atau bahkan terjual.
Ketika kita sebagai sesama muslim mendengar dan melihat yang semacam itu lantas kita diam saja, sudah barang tentu kita ikut berdosa, karena kita mampu membantu namun tak berbuat apa-apa. Lazis BMT Al Huda mengajak kepada pembaca sekalian untuk senantiasa dapat membantu mereka baik dalam bentuk moril maupun materiil. Jangan biarkan saudara-saudara kita seakidah harus menjual akidahnya dengan sebungkus mie instan. (eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar